Animation

Minggu, 09 Agustus 2015

BENSIN



BENSIN
1. Pengertian Bensin
Bensin, atau Petrol (biasa disebut gasoline di Amerika Serikat dan Kanada) adalah cairan bening, agak kekuning-kuningan, dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran dalam. Bensin dapat digunakan sebagai pelarut, terutama karena kemampuannya yang dapat melarutkan cat. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan. Kadang-kadang, bensin juga dicampur dengan etanol sebagai bahan bakar alternatif. bensin sudah mejadi kebutuhan pokok masyarakat dunia yang semakin dinamis.
Karena merupakan campuran berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya. Ukuran daya bakar ini dapat dilihat dari Oktan setiap campuran.
2. Sifat Kimia Bensin
Bensin merupakan bahan bakar tak terbarukan yang terbuat dari minyak bumi. Terbentuk dari sisa-sisa tanaman dan binatang (diatom) yang hidup ratusan juta yang disebut fosil. Sisa-sisa jasad renik inilah kemudian ditutupi lapisan sedimen dari waktu ke waktu.
Tekanan ekstrim dan suhu tinggi selama jutaan tahun, sisa organisme ini akan menjadi campuran hidrokarbon cair (senyawa kimia organik dari hidrogen dan karbon) yang kita sebut sebagai minyak mentah. Kilang memecah hidrokarbon ini menjadi produk yang berbeda. Pemilahan produknya ini termasuk diantaranya bensin, solar, residu, dan produk sejenis.
Sebagaimana sifat kimiawi tetap dari bensin itu sendiri bahwa pada saat bensin meninggalkan kilang minyak ( Refinery ) maka bensin tersebut mengalami perubahan, yaitu penurunan ( degradasi ) kualitas dan kehilangan energy potensialnya – yang disebabkan oleh proses oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme.
Dengan masa penyimpanan yang lama dan pengaruh lingkungan maka bensin berubah menjadi pernis yang mengental. Bensin yang kualitasnya turun menimbulkan masalah serius pada kendaraan.
3.         Analisis kimia dan produksi
Bensin diproduksi di kilang minyak. Material yang dipisahkan dari minyak mentah lewat distilasi, belum dapat memenuhi standar bahan bakar untuk mesin-mesin modern. Material ini nantinya akan menjadi campuran hasil akhir.
Semua bensin terdiri dari hidrokarbon, dengan atom karbon berjumlah antara 4 sampai 12 (biasanya disebut C4 sampai C12).
4.         Cara Kerja Bensin dalam Mesin
Bensin bekerja di dalam mesin pembakaran yang ditemukan oleh Nikolaus Otto. Mesin pembakaran dikenal pula dengan nama Mesin Otto. Cara kerja bensin di dalam mesin pembakaran:
·            Bensin dari tangki masuk ke dalam karburator. Kemudian bercampur dengan udara. Di era modern Peran karburator digantikan oleh sistem injeksi. Sebuah sistem pembakaran baru yang bisa meminimalisir emisi gas buang kendaraan.
·   Campuran bensin dan udara kemudian dimasukkan ke dalam ruang bakar.
·       Selanjutnya, campuran bensin dan udara yang sudah berbentuk gas, ditekan oleh piston hingga mencapai volume yang sangat kecil.
·   Gas ini kemudian dibakar oleh percikan api dari busi.
·       Hasil pembakaran inilah yang menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan.
Dalam kenyataannya, pembakaran gas di dalam mesin tidak berjalan dengan sempurna. Masalah yang sering muncul adalah “ketukan di dalam mesin”, atau disebut sebagai “mesin ngelitik” atau knocking. Knocking menyebabkan kerusakan mesin. Knocking terjadi karena campuran udara dan bahan bakar terbakar secara spontan karena tekanan tinggi di dalam mesin, bukan karena percikan api dari busi.
Penyebab knocking ada beberapa macam, yaitu:
·   Pemakaian bensin yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
·   Ruang bakar sudah kotor dan berkerak.
·   Penyetelan pengapian yang kurang tepat.
5.         Nama Produk Bensin
Bensin memiliki berbagai nama, tergantung pada produsen dan Oktan. Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
·                      Premium, produksi Pertamina memiliki Oktan 88.
·                      Pertamax, produksi Pertamina memiliki Oktan 92.
·                     Pertamax Plus, produksi Pertamina memiliki Oktan 95.
·                     Pertamax Racing, produksi Pertamina memiliki Oktan 100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
·                      Primax 92, produksi Petronas memiliki Oktan 92.
·                      Primax 95, produksi Petronas memiliki Oktan 95.
·                      Super 92, produksi Shell memiliki Oktan 92.
·                      Super Extra 95, produksi Shell  memiliki Oktan 95.
·                      Performance 92, produksi Total memiliki Oktan 92.
·                      Performance 95, produksi Total memiliki Oktan 95.
6.         Cara Meningkatkan Bilangan Oktan Bensin
Untuk merubah bilangan oktan menjadi lebih tinggi, dapat dilakukan dengan menambah zat aditif, seperti tetraetillead (TEL) atau Pb(C2H5)4 dan TML (Tetra Methyl Lead) atau MTBE (metil tersier butil eter). Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan antara 15–20 satuan. Namun demikian TEL dan TML  memiliki kelemahan yaitu dapat menimbulkan emisi bahan bakar yang membahayakan kesehatan manusia. MTBE mudah laruh dalam air dan bersifat karsinogenik (zat penyebab penyakit kanker). Jika  tercecer ke tanah dapat mencemari air tanah dan membahayakan kesehatan manusia
Semakin tinggi bilangan oktan, maka bahan bakar bensin akan menjadi relatif sulit terbakar secara spotan, atau sulit terbakar dengan sendirinya. Istilah pembakaran Spontan merujuk pada keadaan dimana bensin terbakar bukan karena percikan api dari busi, namun terbakar akibat terjadinya perubahan tekanan dan temperatur ketika proses kompresi oleh piston.
Kompresi oleh piston menyebabkan volume ruang bakar mengecil, akibatnya tekanan dan temperatur menjadi naik. Kenaikan Tekanan dan temperatur ini dapat menyebabkan bahan bakar bensin terbakar secara spontan.
 Secara umum dapat dikatakan bahwa mesin yang memiliki compression ratio tinggi, mensyaratkan bahan bakar bensin yang memiliki bilangan oktan tinggi.
7.         Kegunaan bensin
Bensin biasanya digunakan sebagai :
Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut.
·                      Keadaan terbang (titik embun)
Gangguan yang disebabkan oleh adanya gelembung-gelembung gas didalam karburator dari sebuah motor yang disebabkan oleh adanya kadar yang terlalu tinggi dari fraksi-fraksi yang sangat ringan dalam bensin. Hal ini terutama disebabkan oleh terlalu banyaknya propana dan butana yang berasal dari bensin. Gelembung gelembung gas yang terdapat dalam keadaan tertentu dapat menutup lubang-lubang perecik yang sempit dan pengisian bensin akan terhenti.
·                      Kecendrungan mengetok (knocking)
Ketika rasio tekanan dari motor relatif tinggi, pembakaran bisa menyebabkan peletusan (peledakan) didalam silinder, sehingga :
- Timbulnya kebisingan knock
- Kekuatan berkurang
- Menyebabkan kerusakan mesin
·                      Keadaan “damar” dan stabilitas penyimpanan
Damar dapat terbentuk karena adanya alkena-alkena yang mempunyai satu ikatan ganda sehingga berpotensi untuk berpolirherisasi membentuk molekul – molekul yang lebih besar. Pembentukan damar ini dipercepat oleh adanya zat asam di udara, seperti peroksiden. Kerugian yang disebabkan oleh pembentukan damar ini antara lain :
·                     Bahan ini menempel pada tempat dalam motor, antara lain saluran- saluran gas dan pada kutub yang dapat mengakibatkan kerusakan motor.
·                     Menurunkan bilangan oktan karena hilangnya alkena-alkena dari bensin.
·                     Pembentukan damar dapat dicegah dengan penambahan senyawa-senyawa dari tipe poliphenol dan aminophenol, seperti hidroquinon dan p-aminophen.
·                      Titik beku
Jika dalam bensin terdapat prosentasi yang tinggi dari aromatik-aromatik tertentu maka pada waktu pendinginan, aromatic\ akan mengkristal mengakibatkan tertutupnya lubang-lubang alai penyemprotan dalam karburator. Titik beku ini terutama dipengaruhi oleh benzen (titik beku benzen murni ± 5ÂșC).
·                      Kadar belerang
Kerugian yang disebabkan bila kadar belerang terlalu tinggi, adalah :
- Memberikan bau yang tidak enak dari gas-gas yang dihasilkan.
- Mengakibatkan korosi dari bagian-bagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar